My Translate

Sabtu, 07 Juli 2012

Final Destination(the secret of photo)*part 3* (*ad(1-9)min*)

haiii...datang lagi niy part 3
.
langsung aja ya...
CEKIDOT>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Final Destination
(the secret of photo)
*part 3*


Agni bangun. Dia mimpi buruk, sama seperti mimpinya di dalam bis itu. sosok berjubah itu memandang Agni dengan tatapan tajam dan yang lebih parah, wanita buruk rupa itu berkata dengan suara yang juga buruk, “kalian nggak akan selamat dari rantai maut ini !! hahaha!”
“Kyaaa!! Hh hh hh hh” Agni terbangun dengan terengah-engah.
“Loe kenapa, Ag?” tanya Sivia yang juga ikutan terbangun.
“Gu, gue mimpi sosok itu, lagi, Siv. Hh hh Gu, gue hh liat wanita itu bilang kalo… kita dalam bahaya dan dia bi, bilang kita dalam rantai maut, Siv…”
“Hah? Ini nggak bisa dibiarin… kita harus cepet-cepet pergi dari tempat ini…”
“Ada apa ini?” tanya Zevana.
“Zev, loe harus percaya sama kita...” jawab agni masih panik.
“Tentang apa?”
“Tempat ini bakal bawa kita ke dalam maut, Zev..” sambung Sivia.
“Heh, ngaco kalian! Nggak ada hal-hal kaya gitu. Kita ke sini buat liburan, Siv, Ag… nggak perlu lah kalian berpikir yang nggak-nggak. Bete gue lama-lama denger ucapan kalian yang makin ngaco itu !” omel Zevana lalu keluar dari kamar, sementara Sivia masih terhenyak di atas tempat tidur.
“Eh, Zy. Udah bangun?” tanya Zevana yang ketemu sama Ozy di luar lagi sama Oik dan Ify.
“Eh, Ze. Loe liat Acha nggak?” tanya Ozy.
“Hah, nggak tuh.”
“Nggak di kamar loe?”
“Nggak juga..”
“Soalnya tadi pagi dia nggak ada di kamar, Ze.” Sambung Oik.
“Udah dicari?”
“Belom ke seisi villa sih.”
“Ya udah kita cari sama-sama. Bangunin yang laen juga.”
“Woy, pada ngapain?” kata Gabriel, “Ada perlu apa loe sama Ozy, Ze?”
“Eh, nggak kok, Yel. Kita lagi nyari Acha.”
“Acha? Emang kemana dia?” sambung Sivia yang baru aja dari kamar, sementara Agni ke kamar mandi.
“Nggak tau dia ngilang dari tadi pagi, Siv.” Jawab Ify.
“Gu, gue denger sesuatu tadi pagi…” kata Rio yang ikutan nimbrung.
“Sama, Yo. Gue juga denger sesuatu.” Kata Cakka membenarkan Rio
“Apaan?” tanya Ozy sedikit panik.
“Jangan bilang suara dari kamar mandi itu?” tanya Iel.
“Kita juga denger…” kata Debo dan Obiet bersamaan.
“Kita liat ke kamar mandi…” Ozy menyimpulkan, baru aja mereka mau menuju kamar mandi …
“Aaaaaaa!!!!” teriak Agni dari arah kamar mandi.
“Agni!” teriak Cakka. Mereka bergegas ke kamar mandi.
Semua menuju kamar mandi
Dan disitu terlihat Acha yang tewas karna tertiban lampu, Acha tampak mengerikan, tepat di kepala dan tubuhnya terdapat pecahan kaca yang di duga adalah pecahan kaca dari lampu hias besar yang semula ada tepat di atas bath tub. Semua yang ada di kamar mandi iu terhenyak.
“Acha!!!” teriak Ozy histeris dan kemudian menghampiri tubuh Acha yang sangat mengerikan tu, “Eng, nggak mungkin! APA YANG LOE LAKUIN KE ACHA, AG!!!”
“Gu,gue gak lakuin apa-apa, Zy” jawab Agni.
“LOE BUNUH ACHA, AG!” fitnah Ozy
“Gue gag apa2in Acha, Zy. Gue liad Acha udah begini” jwb Agni sambil sesegukan.
“ALAH GAG USAH BANYAK BACOT LOE, AG!” kata Ozy nunjuk-nunjuk Agni.
“Maksud loe apa, Zy?” Cakka angkat bicara karna dia nggak trima Agni dituduh bunuh Acha.
“Loe masih nggak ngerti maksud gue, Cak? AGNI ITU BUNUH ACHA, CAK, ngerti loe !” kata Ozy
‘BUUUUKKKKKK….’ Cakka mukul Ozy.
“SIALAN LOE CAK!” kata Ozy memegang pipinya yg d pukul oleh Cakka.
“GUE NGGAK TERIMA LOE FITNAH AGNI, DIA PACAR GUE!” bentak Cakka
“STOP!” teriak Sivia “kenapa malah pada berantem disaat kayak gini ?” kata Sivia akhirnya.
“Siv, Agni itu udh bunuh Acha, Siv!” kata Ozy.
“Zy, Agni itu gag bunuh Acha! Ini semua takdir dari yang diatas” kata Ify.
“Kenapa semua pada bela pembunuh itu ?” jawab Ozy sambil nunjuk Agni.
Agni tak tahan dengan tuduhan Ozy, dia memutuskan untuk pergi dari situ. Cakka mengikuti Agni.
“Liad loe Agni jadi pergi, kan?” bentak Sivia.
“Apaan sich loe?! Kenapa loe ikut belain Agni? oh iya, loe berduakan saudara, ya? jelaslah, jangan-jangan loe ikut sekongkol sama Agni buat bunuh Acha. Iya kan?” kta Ozy
‘PLAKKK!!!’ Sivia nampar Ozy.
“Jaga mulut loe, Zy! Gue gag ngerti sama jalan pikiran loe Zy” kta Sivia lalu pergi menyusul Agni d iringi Rio d belakang.
Agni menangis d belakang villa, Cakka memeluk Agni dan nenangin Agni
“Cak, gue gag bunuh Acha. Loe percaya sama gue kan?” kata Agni msh d dalam pelukan Cakka
“iya gue percaya Agni, udah loe tenang aja ya” Cakka memeluk Agni semakin kuat.
“Iya Agni, Ozy cuma lagi kebawa emosi. Dia masih gag nyangka kehilangan Acha, yang sangat dia sayang itu” sambung Sivia.
“Tapi, Siv gue masih gag nyangka Ozy tiba-tiba nuduh gue” kata Agni masih sesegukan.
“Sini-sini” Sivia menawarkan pelukan.nya untuk Agni.
Cakka melepas pelukan.nya lalu Agni dipeluk oleh Sivia.
Cakka berpamitan, karena dia akan menuju ke TKP.
“Loe sabar aja, ini pertanda pertama, karna mereka gag percaya sama kita” kta Sivia.
“Makasih ya Siv, loe udah bikin gue sedikit tenang, makasih juga loe udah mau percaya sama gue” kata Agni masih sesegukan.
“Iya sama-sama, sekarang senyum dong!” jawab Sivia sambil tersenyum.
Agni pun ikut tersenyum meskipun dia masih gag tenang dengan apa yang barusan dia liad tdi.

BERSAMBUNG >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

OMG, Acha korban pertama? Sapa yang selanjutnya?
.
.
Waa…pendek ya…hehehe…makin penasaran nggak? Kalo nggak, qw nggak lanjutin lagi deh…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar