Bagian 2 :
Goblaire Stone
School
Aku menunggu kakek
didepan stasiun, lalu kami menuju antrian pendaftaran. Ternyata ramai juga
orang yang ingin mendaftar disini , ada yang berkulit putih , ada yang berkulit
coklat, juga ada yang berkulit gelap. Kami mendaftar dengan mengisi formulir ,
aku mengisi nama : Aiden Luwis Edmund, saat memilih tiga jurusan aku
mencontreng Ofywle, aku masukkan kekotak pendaftaran , lalu langsung keluar
surat, kubaca bersama kakek , katanya kita harus datang dua hari lagi kesini
untuk pemilihan asrama.
Sepulangnya dari
sana, kami minum kopi disebuah cafe di desa Ofywle. Kopinya sangat enak, nama
tokonya Rainbow Coffee. Setelah itu kami membeli tiket dan pulang. Aku tertidur
di kereta , namun kali ini, karena hari sudah gelap, para orangtua boleh
menemani anaknya dibilik kereta, setelah sampai, kakek membangunkanku dan
membawaku kemobil ayah yang sudah menunggu didepan stasiun, yah, baru kali
inilah aku naik mobil bersama ayah dan berbincang bersama ayah pada pukul 3
malam.
***
Kakek dan nenek
menunda pulangnya kedesa hari ini karena mengingat besok kakek harus menemaniku
ke Desa Ofywle lagi. Nenek dan ibu tidak mengerti caranya mendaftarkanku
kesekolah seperti itu, dan ayah sibuk bekerja, makanya kakek yang menemaniku.
Besok nya , kakek sudah membeli tiket kereta lagi ke desa Ofywle. Saat sampai
ke Goblaire Stone School, kami langsung dipanggil menurut abjad , kami sedikit
terlambat.
“Amalia Longhad!
Mana Amalia ?” ujar perempuan tua berkacamata. Lalu, jalan lah seorang gadis
cupu kearahnya. “yak , amalia , pakai topi ini dan tulis jawabanmu!” ujarnya.
Anak perempuan itu
menulis jawabannya dan topi yang ia pakai yang awalnya dari kain, berubah
menjadi air, wah ,, keren sekali. “yak ! asrama Water miss Amalia” ujar nya.
“hmmm .. ada yang tertinggal, oh ya , Aiden Luwis Edmund ? mana orangnya ? Miss
Edmund ?” ujar wanita tua itu lagi. Aku berjalan kearahnya, menatap kakek , dan
kakek memberikan dua jempolnya untukku, aku tersenyum dan bersalaman dengan
wanita tua itu.
“Hello miss
Edmund, perkenalkan saya jessica bathwatt, anda bisa memanggil saya Mrs. Jessie
atau Mrs. Bathwatt. Silahkan pakai topi ini Dan jawab pertanyaannya”. Aku
memakai topinya dan menjawab pertanyaannya. Lalu, topiku berubah menjadi batu
yang dililit dedaunan, aku tak mengerti aku asrama mana?. “Asrama Earth miss
Edmund! Selamat!”. Semua orang yang disana bertepuk tangan , hah ? ada apa ini
?. “hei, bagus sekali nak,” ujar seorang pria yang menggandeng dua anak lelaki
kembar, dan tidak lain itu adalah Antony dan Andrew Retmarch.
Kakek memberiku
senyuman suka-cita, aku turun dari panggung itu. Dan yang lain tetap memberi
selamat, entahlah , rasanya seperti aku baru saja diangkat menjadi presiden.
“ada apa kek ? kenapa mereka memberiku selamat ? kenapa mereka tidak memberi
selamat juga pada amalia longhad tadi ?” ujarku heran. “Itu karna asrama Earth
yang memilihmu nak, kakek kan pernah bilang, bahwa itu asrama terkuat” ujar
kakek masih merasa bangga. Kami langsung pulang tanpa minum kopi dulu dan
seperti biasa , kini jam 1 malam diatas mobil ayah.
***
Keesokan paginya,
semuanya telah tersusun rapi didepan meja riasku. Ada koper dari kulit berwarna
coklat berisi semua bajuku, diatasnya ada seragam hijau dengan bahan sutra. Wah
, indah sekali. Sepatu hitam, kaus kaki hijau. Aku yakin sekali itu untukku, aku
segera mandi dan bertanya pada kakek tanggal berapa aku akan masuk sekolah.
Wahhh .. rasanya masuk sekolah lagi itu, apalagi pelajaran baru. Teman yang
baru, dan punya kekuatan sendiri.
seru banget baca ini bagus deh
BalasHapuskartu google play