My Translate

Kamis, 09 Mei 2013

aiden dan ofywle bagian 2




Bagian 2 :
Goblaire Stone School

Aku menunggu kakek didepan stasiun, lalu kami menuju antrian pendaftaran. Ternyata ramai juga orang yang ingin mendaftar disini , ada yang berkulit putih , ada yang berkulit coklat, juga ada yang berkulit gelap. Kami mendaftar dengan mengisi formulir , aku mengisi nama : Aiden Luwis Edmund, saat memilih tiga jurusan aku mencontreng Ofywle, aku masukkan kekotak pendaftaran , lalu langsung keluar surat, kubaca bersama kakek , katanya kita harus datang dua hari lagi kesini untuk pemilihan asrama.
Sepulangnya dari sana, kami minum kopi disebuah cafe di desa Ofywle. Kopinya sangat enak, nama tokonya Rainbow Coffee. Setelah itu kami membeli tiket dan pulang. Aku tertidur di kereta , namun kali ini, karena hari sudah gelap, para orangtua boleh menemani anaknya dibilik kereta, setelah sampai, kakek membangunkanku dan membawaku kemobil ayah yang sudah menunggu didepan stasiun, yah, baru kali inilah aku naik mobil bersama ayah dan berbincang bersama ayah pada pukul 3 malam.
***
Kakek dan nenek menunda pulangnya kedesa hari ini karena mengingat besok kakek harus menemaniku ke Desa Ofywle lagi. Nenek dan ibu tidak mengerti caranya mendaftarkanku kesekolah seperti itu, dan ayah sibuk bekerja, makanya kakek yang menemaniku. Besok nya , kakek sudah membeli tiket kereta lagi ke desa Ofywle. Saat sampai ke Goblaire Stone School, kami langsung dipanggil menurut abjad , kami sedikit terlambat.
“Amalia Longhad! Mana Amalia ?” ujar perempuan tua berkacamata. Lalu, jalan lah seorang gadis cupu kearahnya. “yak , amalia , pakai topi ini dan tulis jawabanmu!” ujarnya.
Anak perempuan itu menulis jawabannya dan topi yang ia pakai yang awalnya dari kain, berubah menjadi air, wah ,, keren sekali. “yak ! asrama Water miss Amalia” ujar nya. “hmmm .. ada yang tertinggal, oh ya , Aiden Luwis Edmund ? mana orangnya ? Miss Edmund ?” ujar wanita tua itu lagi. Aku berjalan kearahnya, menatap kakek , dan kakek memberikan dua jempolnya untukku, aku tersenyum dan bersalaman dengan wanita tua itu.
“Hello miss Edmund, perkenalkan saya jessica bathwatt, anda bisa memanggil saya Mrs. Jessie atau Mrs. Bathwatt. Silahkan pakai topi ini Dan jawab pertanyaannya”. Aku memakai topinya dan menjawab pertanyaannya. Lalu, topiku berubah menjadi batu yang dililit dedaunan, aku tak mengerti aku asrama mana?. “Asrama Earth miss Edmund! Selamat!”. Semua orang yang disana bertepuk tangan , hah ? ada apa ini ?. “hei, bagus sekali nak,” ujar seorang pria yang menggandeng dua anak lelaki kembar, dan tidak lain itu adalah Antony dan Andrew Retmarch.
Kakek memberiku senyuman suka-cita, aku turun dari panggung itu. Dan yang lain tetap memberi selamat, entahlah , rasanya seperti aku baru saja diangkat menjadi presiden. “ada apa kek ? kenapa mereka memberiku selamat ? kenapa mereka tidak memberi selamat juga pada amalia longhad tadi ?” ujarku heran. “Itu karna asrama Earth yang memilihmu nak, kakek kan pernah bilang, bahwa itu asrama terkuat” ujar kakek masih merasa bangga. Kami langsung pulang tanpa minum kopi dulu dan seperti biasa , kini jam 1 malam diatas mobil ayah.
***
Keesokan paginya, semuanya telah tersusun rapi didepan meja riasku. Ada koper dari kulit berwarna coklat berisi semua bajuku, diatasnya ada seragam hijau dengan bahan sutra. Wah , indah sekali. Sepatu hitam, kaus kaki hijau. Aku yakin sekali itu untukku, aku segera mandi dan bertanya pada kakek tanggal berapa aku akan masuk sekolah. Wahhh .. rasanya masuk sekolah lagi itu, apalagi pelajaran baru. Teman yang baru, dan punya kekuatan sendiri.